Jumat, 29 November 2019

Pentingnya Diagnosis Thalassemia untuk Penanganan Medis yang Tepat


Thalassemia adalah kelainan darah yang disebabkan oleh faktor genetika yaitu adanya mutasi gen, sehingga menyebabkan protein yang ada di dalam sel darah merah (hemoglobin) tidak dapat berfungsi secara normal. Hal ini mengakibatkan timbulnya berbagai gejala yang sangat mengganggu kerja organ tubuh. Mengingat seriusnya penyakit ini, diperlukan diagnosis thalassemia di awal agar penanganannya tepat.

Jenis Thalassemia
Kelainan darah berupa thalassemia ini harus didiagnosis dengan tepat demi penanganan yang tepat pula. Mendeteksi suatu penyakit dengan diagnosis yang tepat juga sangat berkaitan dengan jenis thalassemia yang diderita. Dalam beberapa kasus, diagnosis bisa dilakukan lewat gejala yang terjadi.

Berdasarkan hasil diagnosis, terdapat beberapa jenis thalassemia yang bisa diketahui melalui gejala ataupun lewat pemeriksaan medis lebih lanjut. Dugaan awalnya bisa diketahui dari gejala yang ditimbulkan, khususnya dalam kasus thalassemia mayor atau parah yang memang menunjukkan gejala. Berbeda halnya dengan diagnosis thalassemia minor atau ringan yang tidak bisa dideteksi melalui gejalanya.

Diagnosis untuk Mengetahui Jenis Thalassemia

Diagnosis untuk Mengetahui Jenis Thalassemia

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa berdasarkan tipe mutasi gen serta bagian hemoglobin yang menjadi targetnya, terdapat dua jenis thalassemia yaitu mayor dan minor. Untuk mengetahui jenisnya tersebut, perlu dilakukan proses diagnosis agar dapat mendeteksi dengan tepat apa persoalan penyakit yang dialami.

Diagnosis thalassemia ini juga sangat penting untuk menentukan metode penanganan dan pengobatan nantinya. Dengan mengetahui jenis thalassemia yang dihadapi setiap penderita, tim medis dapat menangani pasiennya dengan baik sesuai prosedur medis. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh tingkat mutasi gen yaitu seberapa parah kerusakan hemoglobin yang terjadi.

Untuk itu, penderita juga perlu memeriksakan diri secara berkala, terlebih pada penderita thalassemia mayor atau parah. Dalam kondisi tertentu, diharapkan penderita mengetahui penanganan yang tepat yaitu segera menghubungi dokter agar segera mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.

Perlu diketahui juga mengenai komplikasi thalassemia. Kondisi ini perlu diperhitungkan karena dapat mengakibatkan penyakit lain yang semakin melemahkan tubuh. Dalam hal ini, ketepatan diagnosis thalassemia sejak awal juga diperlukan agar meminimalisasi komplikasi yang dimungkinkan terjadi. Pendeteksian awal bisa menjaga kondisi tubuh penderita agar lebih baik dan tak perlu melakukan pengobatan lain karena tidak menduga kondisinya sejak awal.

Metode Diagnosis Thalassemia
Terdapat berbagai langkah yang perlu dilakukan dalam memastikan seseorang mengidap thalassemia ataukah tidak. Diperlukan pemeriksaan fisik untuk mengetahuinya. Beberapa rangkaian pemeriksaan yang dilakukan adalah menghitung sel darah lengkap, melihat gambar sel darah dengan mikroskop, menganalisis hemoglobin yang merupakan sel darah merah, menghitung jumlah zat besi, dan melakukan pemeriksaan gen ataupun DNA.

Metode Diagnosis Thalassemia

Di samping pemeriksaan tersebut, terdapat pemeriksaan khusus untuk ibu hamil dalam rangka mendiagnosis thalassemia yaitu melalui diagnosis prenatal. Dilansir dari halodoc.com, terdapat pemeriksaan penunjang dalam tindakan diagnosis prenatal pada janin, antara lain chorionic villus sampling dan aminocentesis.

Chorionic villus sampling adalah tes dengan mengambil sampel jaringan pada plasenta untuk dianalisis. Pemeriksaan ini dapat dilakukan saat usia kandungan sudah sampai minggu ke-11. Aminocentesis adalah tes yang dilakukan dengan mengambil sampel air ketuban saat kehamilan sudah sampai minggu ke-16.

Itulah peran penting diagnosis thalassemia agar mampu memberikan penanganan tepat bagi penderitanya. Ketepatan dalam mendiagnosis juga menentukan ketepatan penanganan. Diagnosis terhadap jenis thalassemia juga perlu dilakukan dengan tepat agar penanganannya bisa segera dilakukan sesuai kondisinya apakah harus sepenuhnya dilakukan penanganan atau hanya dalam kondisi tertentu saja.

Sumber Artikel:
www.halodoc.com
hellosehat.com

Sumber Gambar:
rencongpost.com
biostatcenter.gwu.edu